Powered By Blogger

Senin, 31 Oktober 2011

PENGHIJAUAN

Ayo.....kita lakukan penghijauan..... Jangan sampai bumi ini menjadi kering hanya karena ulah kita sendiri.... Jadikan bumi kita ini sejuk  kembali agar hati kita tersa lebih sejuk setiap harinya......                                      SEJUK BUMI KITA SEJUK PILA HATI KITA

Minggu, 30 Oktober 2011

IMAN DAN KEPERCAYAAN

Iman atau Kepercayaan Mental

Oleh: Peter Youngren
Dari: March 2009
Ditemukan dalam: Kasih Karunia dan Iman
Satu truk penuh kepercayaan mental yang dihasilkan dari usaha dan perjuangan manusia tidak akan menghasilkan apa-apa, tetapi satu sendok teh dari imannya Yesus selalu akan memindahkan gunung.
Ada jurang pemisah antara kepercayaan mental dan jenis imannya Allah. Kepercayaan mental itu alami. Diperoleh dari berulang kali berkata kepada pikiran kita tentang suatu hal. Iman yang sejati itu supranatural, dapat memindahkan gunung dan hanya ditemukan dalam Yesus.
Keempat Injil memberikan banyak sekali studi kasus tentang perbedaan antara kepercayaan mental dan jenis imannya Allah. Matius pasal tujuh belas memulai dengan Yesus bersama tiga murid-Nya di gunung transfigurasi. Saat mereka turun dari gunung, Yesus langsung berhadapan dengan rasa sakit dan penderitaan manusia. Kita bisa baca, “Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya: ‘Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya.’” (Matius 17:14-16)
Bisakah Anda melihat adanya keputus-asaan disana? Sangat jelas bahwa murid-murid Yesus percaya pada akan adanya kesembuhan, kalau tidak mereka pasti tidak akan mencoba menyembuhkan anak itu. Ayah anak itu juga pasti percaya pada kuasa mukjizat Yesus, karena kemudian dia berkata, “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” (Markus 9:24)
Kita tidak mengetahui semuanya secara detil, tetapi kita dapat membayangkan bagaimana para murid berkumpul di sekeliling anak itu saat dia berguling-guling di tanah dengan mulutnya yang berbusa. Mungkin mereka berusaha menengking atau mengusir setan-setan itu namun tidak terjadi apa-apa. Mungkin mereka telah berulang kali berdoa, bersyafaat dan memohon kepada Tuhan. Mungkin mereka menguatkan sang ayah untuk semakin penuh semangat untuk percaya, meletakkan beban tanggung jawab agar ia atau anaknya lebih beriman lagi. Apakah para murid mencoba untuk menyelidiki penyebab penyakit anak itu? Mungkin mereka telah mencoba untuk menyelidiki apa yang menjadi titik masuk roh-roh jahat sehingga mulai menekan anak itu dan keluarganya. Kita tidak tahu dengan pasti bagaimana usaha mereka untuk menyembuhkan anak itu, tetapi yang kita tahu mereka telah berusaha. Akan tetapi, setelah semua doa, tengkingan dan seruan kepada Tuhan dilakukan, hasilnya menyedihkan. Anak itu tetap sakit seperti sebelumnya. Sekarang, mungkin ada yang menyimpulkan bahwa hal ini mengindikasikan bahwa bukanlah kehendak Allah untuk menyembuhkan anak tersebut. Kita tahu bahwa bukan itu kasusnya pada saat Yesus datang dan berkata, “Bawalah anak itu ke mari!” (Matius 17:17) Setelah percakapan singkat dengan sang ayah, Yesus menyembuhkan anak itu. Tindakan Yesus membuktikan bahwa Allah berkehendak untuk menyembuhkan anak itu.
Kemudian, para murid menjadi heran dengan apa yang mereka saksikan dan mengapa mereka tidak dapat menyembuhkan anak tersebut. Yesus menjelaskan, “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana,—maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” (Matius 17:20)

Senin, 24 Oktober 2011

KESETIAAN dan KEPERCAYAAN

Kesetiaan dan Kepercayaan sangatlah penting...Tanpa itu semua suatu hubungan terasa hambar...
Kesetiaan dan Kepercayaan kunci dari segala-galanya...

SAHABAT

Sahabat merupakan sosok orang yang dapat mengerti apa yang sedang kita hadapi...
Tanpa sahabat aq merasa susah jika ingin mengungkapakan suatu permasalahan yg sedang aq hadapi...Bagiku sahabat yg paling aq sayangi yaitu seseorang yg sekarang ini telah mengisi hati aq.. Dia sahabat sekaligus pacar yg dapat membuat aq tenang dalam menghadapi segala permasalahan.....